27 Desember 2024
2024-05-20t014019z-1389722650-rc21u7ahcm1f-rtrmadp-3-taiwan-politics.jpg



SmokersWorld

Tiongkok telah meluncurkan latihan militer selama dua hari di sekitar Taiwan dalam apa yang mereka sebut sebagai “hukuman” atas “tindakan separatis,” beberapa hari setelah pulau dengan pemerintahan sendiri itu mengambil sumpah pemimpin baru yang dipilih secara demokratis.

Latihan tersebut, yang dimulai pada Kamis pagi dan akan mengelilingi Taiwan, merupakan ujian nyata pertama bagi Lai Ching-te dalam menangani hubungan yang lemah dengan Tiongkok setelah ia menjabat sebagai presiden baru Taiwan pada hari Senin.

Partai Komunis Tiongkok yang berkuasa mengatakan demokrasi yang memiliki pemerintahan sendiri adalah bagian dari wilayahnya, meskipun mereka tidak pernah menguasainya, dan telah berjanji untuk mengambil alih pulau itu, jika perlu dengan kekerasan.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengatakan pihaknya meluncurkan latihan militer gabungan yang melibatkan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kekuatan roket di wilayah sekitar Taiwan pada pukul 7.45 pagi pada hari Kamis.

Latihan tersebut dilakukan di Selat Taiwan – perairan sempit yang memisahkan pulau yang memiliki pemerintahan mandiri ini dengan daratan Tiongkok – serta di utara, selatan, dan timur Taiwan. Serangan juga terjadi di daerah sekitar pulau Kinmen, Matsu, Wuqiu dan Dongyin, yang terletak di lepas pantai tenggara Tiongkok, kata komando itu dalam sebuah pernyataan.

Kolonel Angkatan Laut Li Xi, juru bicara komando tersebut, menyebut latihan tersebut sebagai “hukuman berat atas tindakan separatis pasukan kemerdekaan Taiwan dan peringatan serius terhadap campur tangan dan provokasi oleh kekuatan eksternal.”

Lai, yang memulai masa jabatan ketiga berturut-turut untuk Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa, dibenci oleh Beijing sebagai “separatis berbahaya” karena memperjuangkan kedaulatan dan identitas Taiwan yang berbeda.

Beijing mengecam pidato pelantikan Lai, yang menyerukan Tiongkok untuk menghentikan intimidasinya terhadap Taiwan, dan menyebut Lai “memalukan.”

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya telah mengirimkan pasukan laut, udara dan darat untuk menanggapi latihan Tiongkok. Mereka menyatakan penyesalannya atas “provokasi dan tindakan tidak rasional yang merusak perdamaian dan stabilitas regional.”

Info Kosan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *