20 Desember 2024
bnr-danone-1_169.jpeg


Jakarta, SmokersWorld Indonesia

Danone Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian air dengan berpartisipasi aktif dalam World Water Forum ke-10 di Bali. Keterlibatan Danone bukan hanya menunjukkan dukungan terhadap pelestarian udara, namun juga menjadi bentuk sinergi dengan upaya pemerintah dalam mengatasi krisis udara di Indonesia.

Forum bertajuk ‘Water for Shared Prosperity’ ini diselenggarakan di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 18-25 Mei 2024. Acara internasional ini mengedepankan empat fokus utama, yakni konservasi udara, akses terhadap udara bersih dan sanitasi, ketahanan pangan dan energi, serta mitigasi bencana alam.

Persoalan udara saat ini menjadi tantangan besar bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sekitar 703 juta orang di dunia masih belum memiliki akses terhadap air bersih.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

PBB bahkan memperkirakan pada tahun 2025, 1,8 miliar orang akan hidup di negara atau wilayah dengan kekurangan udara mutlak. Bank Dunia pun mengungkapkan bahwa kelangkaan udara dapat menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) global hingga 2,5 persen pada tahun 2045.

Dalam salah satu kesempatan pada pembukaan High Level Panel di World Water Forum 2024, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo dalam pidatonya menyebutkan bahwa meskipun 72 persen permukaan bumi tertutup udara, hanya sekitar 1 persen yang dapat diakses untuk tujuan minimum dan sanitasi.

“Oleh karena itu, udara harus dikelola dengan baik karena setiap tetesnya sangat berharga. Kami pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dan membutuhkan dukungan dari para pelaku industri,” ujarnya.

“Melalui semangat inovasi, kemampuan modal dan adaptasi teknologi, kami mendorong para pelaku industri untuk ikut terlibat dalam upaya pengelolaan udara untuk mewujudkan tercapainya Tujuan Berkelanjutan 6,” lanjut dia.

Di sisi lain, VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menyatakan Danone Indonesia mengakui permasalahan udara merupakan isu yang krusial dan mendesak untuk diselesaikan, sejalan dengan upaya menghentikan operasional perusahaan.

“Kami percaya pengelolaan air berkelanjutan, atau pengelolaan sumber daya air secara terpadu, memiliki kekuatan besar untuk menjadi salah satu solusi bagi permasalahan ketersediaan air. Kami juga percaya peran penting pihak swasta dalam mendukung keberhasilan pengelolaan air berkelanjutan bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama pemerintah,” paparnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/5).

Pada salah satu sesi bertema ‘Integrated Water Resources Management (IWRM) on Small Islands States (SIS),’ Chief Sustainability & Strategic Business Development Danone, Henri Bruxelles, mengatakan bahwa udara adalah elemen penting dalam misi perusahaan.

“Kami telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mendukung upaya konservasi udara, sambil mendorong pengurangan penggunaan udara dan perlindungan di seluruh rantai nilai kami, serta meningkatkan akses ke air minum yang aman, sejalan dengan strategi keinginan perusahaan, Danone Impact Journey,” ucapnya.

Ia melanjutkan, keterlibatan Danone dalam World Water Forum 2024 mencerminkan komitmen untuk berpartisipasi secara aktif dalam upaya global mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6, yakni memastikan tersedianya air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan.

Brussels menilai forum tersebut adalah platform untuk memperluas pertukaran informasi dan jaringan, yang akan mendorong aksi kolektif dalam pengelolaan sumber daya udara untuk mengatasi berbagai tantangan terkait udara.




BNR DANONEVP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto. (Foto: Arsip Danone).

Vera menambahkan, target dampak positif yang ditetapkan Danone Indonesia lebih dari sekedar mengurangi penggunaan air. Pihaknya berkomitmen untuk mencapai dampak air yang positifyaitu mengembalikan lebih banyak udara ke masyarakat dan lingkungan melebihi yang digunakan dalam proses produksi.

Komitmen ini diturunkan ke dalam Kebijakan Air Danone (Danone Water Policy) yang fokus pada tiga pilar, yaitu melindungi sumber daya air, mendorong sirkularitas udara dalam sistem produksi dengan mengurangi penggunaan air (total penggunaan/rasio air), dan memberikan akses air bersih dan sanitasi melalui program Akses Air, Sanitasi dan Kebersihan (MENCUCI).

“Danone Indonesia telah berhasil menyediakan akses air bersih bagi lebih dari 500.000 orang,” ujar Vera.

Dalam rangka upaya perlindungan sumber daya air, Danone Indonesia bersama mitra-mitranya melibatkan komunitas lokal dalam melakukan pengelolaan sumber daya air.

Komunitas yang terdiri dari pemerintah daerah, masyarakat umum, lembaga swadaya masyarakat, akademisi serta sektor swasta membentuk forum Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk melakukan upaya tata kelola sumber daya air terpadu dari hulu hingga ke hilir.

Hingga saat ini, Danone Indonesia telah berpartisipasi secara aktif dengan tujuh forum DAS di Cisadane, Cicatih dan Cibeleng, Jawa Barat; Pusur, Jawa Tengah; Rejoso, dan Pandaan, Jawa Timur; dan Ayung, Bali.

Untuk memperkuat penerapan tata kelola yang baik Danone juga memperkenalkan Pembayaran Jasa Lingkungan (PES) sebagai skema untuk memberikan kompensasi finansial untuk konservasi dan pengelolaan sumber daya alam yang baik.

Komitmen Danone Indonesia dalam menjalankan tata kelola air juga diimplementasikan dalam proses produksi dengan mendorong efisiensi penggunaan air dalam sistem produksi. Upaya ini diwujudkan dengan pengurangan penggunaan udara (Jumlah Pemanfaatan Air/Rasio Air).

Hingga tahun 2020, Danone-AQUA berhasil mencapai target rasio air (perbandingan udara yang digunakan untuk memproduksi 1 liter produk) sebesar 1,15 guna menjaga ekosistem udara.

“Selain itu, kami juga mengimplementasikan prinsip mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, memperoleh kembali (4R) dalam pemanfaatan udara di seluruh fasilitas produksi Danone Indonesia,” imbuh Vera.

Tak hanya itu saja, Danone Indonesia juga bekerja sama dengan Water.org untuk berinovasi dan meningkatkan akses ke air dan sanitasi melalui skema kredit mikro yang difasilitasi oleh lembaga keuangan atau dikenal dengan Water Credit.

Skema ini memberdayakan kelompok pengelola sistem penyediaan air pedesaan (SPAM) untuk secara mandiri mengembangkan dan mengelola akses ke air bersih dengan mencari pendanaan dari lembaga keuangan lokal.

Program ini telah berjalan di dua kabupaten di Jawa Tengah dan tiga puluh dua kabupaten di Jawa Timur. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, kolaborasi ini telah berlangsung dan telah memberikan manfaat bagi lebih dari 175.000 individu.

Vera pun berharap komitmen Danone Indonesia dalam menjalankan pengelolaan udara berkelanjutan serta kemitraan dengan pemerintah dan organisasi dapat menjadi sumber inspirasi bagi pemerintah dan seluruh pihak yang terlibat.

“Kami percaya dengan menerapkan pengelolaan udara secara berkelanjutan dan melalui kemitraan yang kuat, kita dapat bersama-sama mengatasi masalah udara dan memastikan masa depan yang cerah, serta mendorong pertumbuhan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutupnya.

Sebagai informasi, dalam World Water Forum 2024 Danone terlibat sebagai pembicara dalam sejumlah sesi High Level Panel, sesi tematik dan diskusi di sejumlah paviliun negara peserta pameran World Water Forum 2024.

Danone juga membuka sarana edukasi mengenai pentingnya pengelolaan sumber daya air di salah satu area pameran World Water Forum 2024 serta memenuhi kebutuhan hidrasi para peserta, delegasi serta perwakilan negara selama acara berlangsung.

(rir)




Info Kosan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *